Beberapa tahun belakangan ini, penggunaan lensa kontak menjadi sangat marak terutama di kalangan wanita. Selain bisa menggantikan kacamata yang terkadang dirasa ribet, lensa kontak juga diyakini bisa mempercantik penampilan karena warna-warninya yang cerah membuat mata menjadi tampak lebih indah. Apakah sebetulnya lensa kontak itu? Seberapa aman penggunaannya? Bagaimana tips-tips menggunakan lensa kontak yang baik dan benar? Yuk, kita baca artikel berikut ini…
Lensa kontak adalah suatu lensa plastik tipis yang dipakai dengan menempelkannya pada kornea mata. Karena menempel itulah, maka disebut lensa ‘kontak’. Fungsi dari lensa kontak hampir sama dengan kacamata, yaitu untuk mengoreksi kelainan refraksi (rabun jauh, rabun dekat, astigmatisma/silindris), mengoreksi kelainan akomodasi, tujuan terapi, dan sebagai kosmetik.
Tahukah kalian siapa orang yang pertama kali memiliki ide dan konsep tentang lensa kontak? Ternyata, tidak lain dan tidak bukan adalah sang seniman dan ilmuwan ternama asal Italia, Leonardo da Vinci. Pada tahun 1508, Da Vinci menuangkan idenya dalam Codex of The Eye, Manual D, bahwa kekuatan kornea mata dapat diubah dengan merendam mata dalam semangkuk air. Kemudian, sekitar 300 tahun berikutnya, dibuatlah lensa kontak pertama dari bahan kaca, dan baru pada tahun 1900-an, lensa kontak yang terbuat dari plastik diproduksi.
Lensa kontak terdiri dari beberapa jenis, yaitu lensa kontak keras (hard contact lens), lensa kontak lunak (soft contact lens), dan lensa RGP (Rigid Gas Permeable). Oleh karena hard lens merupakan generasi pertama lensa kontak, bentuknya yang masih kaku, dan belum dilengkapi dengan teknologi pelumasan mata serta sirkulasi oksigen, membuat hard lens sangat jarang sekali digunakan. Masalah-masalah pada hard lens tersebut, kemudian diatasi dengan pembuatan soft lens dan RGP. Tekstur soft lens lebih tipis dan lembut dibandingkan dengan RGP. Selain itu lensa kontak jenis soft lens memang jauh lebih banyak dijual di pasaran dan lebih populer digunakan, karena terasa lebih nyaman dan adaptasinya lebih singkat. Walaupun, dari segi kemampuan daya hantar oksigen, ketajaman penglihatan, dan tujuan koreksi astigmatisma/silindris, sebetulnya RGP lebih baik daripada soft lens.
Apakah lensa kontak ini betul-betul aman bagi mata?
Pertanyaan di atas pasti sering sekali terlintas di benak kalian, terutama karena mata merupakan salah satu organ tubuh yang paling sensitif.
Pemakaian lensa kontak telah dibuktikan sebagai pilihan yang aman dan sehat untuk membantu penglihatan manusia, akan tetapi, tentunya ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum kalian memutuskan untuk memakai lensa kontak.
- Konsultasikan terlebih dahulu mengenai penggunaan lensa kontak kepada dokter mata.
- Pilihlah lensa kontak sesuai kebutuhan. Jika lensa kontak dipakai dengan tujuan lifestyle, bisa dipilih lensa kontak disposable (sekali pakai).
- Lensa kontak sebagai pengganti kacamata dengan masa pakai harian, memiliki beberapa masa pakai di antaranya bulanan, per 3 bulan, atau per 6 bulan. Yang penting adalah menepati jangka waktu yang telah ditentukan. Apabila sudah kadaluarsa, jangan dipakai lagi.
- Sangat dianjurkan untuk memilih lensa kontak dengan kadar air di atas 50%, untuk menghindari rasa kering pada mata, terutama bagi mata yang sensitif.
- Mintalah petunjuk cara pemasangan lensa kontak yang baik dan benar kepada dokter mata atau tenaga kesehatan mata yang ada di optik.
- Selalu cuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh dan memasang lensa kontak.
- Bilas lensa kontak dengan cairan pembersih disinfektan sebelum pemasangan ke mata dan saat dilepas dari mata.
- Cuci tempat lensa kontak setiap hari dan gantilah tempat lensa kontak secara teratur.
- Jangan menyimpan lensa kontak dalam cairan yang tidak steril seperti air keran.
- Jangan menggunakan lensa kontak saat tidur, walaupun ada beberapa jenis lensa kontak yang aman dipakai saat tidur. Hal ini disebabkan mata yang tertutup akan kekurangan oksigen dan mempengaruhi pembengkakan pembuluh darah mata.
- Jangan menggunakan lensa kontak saat berenang. Kandungan kaporit dalam air bisa mengkontaminasi mata.
- Hindari paparan terhadap debu dan kotoran yang bisa masuk ke daerah mata, menempel pada lensa kontak, dan bisa menyebabkan iritasi.
- Jangan malas untuk menggunakan tetes mata khusus pengguna lensa kontak (lubrikan mata) agar mata tidak kering dan gatal.
- Sebaiknya hindari penggunaan lensa kontak selama lebih dari 12 jam berturut-turut. Mata juga perlu berisitirahat dan mengambil oksigen tanpa terhalang lensa kontak.
- Periksakan mata ke dokter mata secara teratur (minimal setahun sekali).
- Jangan sepelekan keluhan-keluhan yang muncul saat memakai lensa kontak, seperti mata merah, gatal, berair, pandangan menjadi kabur, bengkak, dan sebagainya. Hentikan pemakaian lensa kontak segera, dan bila masalah berlanjut, segera hubungi dokter mata.
Nah, gimana? Memakai lensa kontak ternyata memang repot-repot – simpel dan gampang-gampang – susah ya. Bagaimanapun juga, pilihan alat bantu utama untuk memperbaiki penglihatan pada mata adalah kacamata. Jadi, bagi kalian yang merasa tidak nyaman memakai lensa kontak sebaiknya jangan memaksakan diri hanya demi mengikuti ’trend’. Karena mata adalah jendela dunia, maka sudah kewajiban kita untuk menjamin jelasnya pemandangan luas di depan sana. Dengan terjaganya kebersihan dan kesehatan mata, niscaya cantik parasnya, cantik pula wawasannya.
’Cause eyes don’t lie.
Referensi :
http://careandhealed.com/ – (tanggal akses 22 Mei 2011)
http://www.contactlenses.org/ – (tanggal akses 22 Mei 2011)
http://www.eyetopics.com/ – (tanggal akses 22 Mei 2011)
http://www.klinikmatanusantara.com/ – (tanggal akses 22 Mei 2011)
sumber : http://apotekerbercerita.wordpress.com/2011/05/26/seputar-lensa-kontak-%E2%80%93-demi-mata-cantik-nan-sehat/
sumber : http://apotekerbercerita.wordpress.com/2011/05/26/seputar-lensa-kontak-%E2%80%93-demi-mata-cantik-nan-sehat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar